Jumat, 12 Juli 2013

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP




A. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut Taksonomi.Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
  1. Tata Nama Makhluk Hidup
Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata nama biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf besar, dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil.Kedua kata ini ditulis miring. Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum gnemon (melinjo).Jika nama makhluk hidup lebih dari dua kata, maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.
Ø  Klasifikasi Makhluk Hidup
Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
A.    Monera
Ciri-ciri monera adalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan memiliki reproduksi secara aseksual.


B.     Bakteri
Bakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki  klorofil, namun ada yang memiliki klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil, hanya beberapa mikron.
a)      Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Kokus (bulat)  Contoh: Staphylococcus aureus (penyebab radang paru-paru).(2) Basil (batang)  Contoh: Bacillus anthracis (penyebab antraks) (3) Spiral (berbengkok-bengkok)  Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
b)      Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen, antara lain: (1) Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen  untuk hidup, contohnya Nitrosomonas. (2) Bakt eri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup, contohnya Clostridium tetani. c) Jenis bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanan, antara lain: (1) Bakt eri heterotrof, makanan diperoleh dari organisme lain. (2)  Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme  lain. Contoh: Escherichia. (3) Bakteri parasit, makanan diperoleh dari organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri merugikan. Contoh: Mycobacterium tuberculosis.(4) Bakteri autotrof, makanan diperoleh dengan membuat sendiri.(5)  Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh: bakteri hijau-biru. (6)  Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan energi kimia. Contoh: bakteri hidrogen.
Ø  Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria ti dak semuanya bersel satu (uniseluler).Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein)
A.     Protista
-           Ciri-ciri protista adalah eukariotik (mempunyai membraninti), uniseluler atau multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
1)      Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa)yaitu :
a) Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia.Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
b) Flagellata Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,  air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).
c) Cilliata Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.
d) Sporozoa Spor ozoa  tidak memiliki alat gerak, dan semua  jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
2) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae)yaitu :
a) Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
b) Pyrophyta S ebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.
3) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi)
Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
a) Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang
hidup bebas yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.
b) Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara  seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai parasit).
c. Fungsi Ciri-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki
klorofi l, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit,  dan mutual).
Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (l ichenes).Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi.Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora.Berikut ini yang termasuk ke dalam fungi.
1) Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Mempunyai hifa yang tidak bersekat. b) Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan spora. c) Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhan
atau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).
2) Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
a) Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar). b) Mempunyai hifa yang bersekat-sekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d) Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora. e) Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh: Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
3) Basidiomycota Ciri-cirinya adalah: a) Multiseluler. b) Hif a bersekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d) Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang
parasit pada tumbuhan atau manusia. e) Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara
seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
4) Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan kecap, tauco).
d. Plantae Ki ngdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang  memiliki ciri eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan Tracheophyta.
1) Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati.Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan  fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi.Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.    Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
b) Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit).Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.
(2) Musci  (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
2)      Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun sejati.Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral.Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan.Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
a) Pterydophyta Me mpunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan.Pt erydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
b) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai
alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik.Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
(1) Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah.Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus.Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
(2) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah.Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap.Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari.Biji terbungkus bakal buah.Se telah terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan).
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
e. Animalia
Animalia atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu:
1)      Avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu: a) Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga  yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
b) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa.Mulut memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:  Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
c) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa.Mulut memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:  Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
d) Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap.Hidup bebas atau sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
e) Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).
f) Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak,
tubuh di lindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi.Hidup di perairan laut, air tawar, ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
g) Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, da n perut. Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula).Hidup bebas, parasit, simbiosis. Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-laba).
h) Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih.
Permukaan tubuh umumnya berkulit duri.Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup  bebas atau di perairan laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).
2)      Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan betina.
Ver tebrata terdiri atas: a) Pisces (ikan), contoh: ikan louhan. b) Amphibia, contoh: katak. c) Reptilia, contoh: komodo. d) Aves (burung), contoh: penguin. e) Mamalia, contoh: kera.
B. Organisasi Kehidupan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beraneka ragam.Keanekaragaman ini meliputi berbagai bentuk dan variasi tingkat kehidupan, mulai dari sel sampai organisme.
  1. Sel
Sel adalah satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun tubuh makhluk hidup, bentuk dan ukurannya bermacam-macam.Sel juga merupakan satuan fungsi kehidupan karena dalam sel terjadi fungsifungsi atau kegiatan hidup.Ukuran sel sangat kecil sehingga bagian-bagian sel dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Membran Plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel hewan ter dapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap.Sedangkan, pada sel tumbuhan tidak terdapat dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan sel terluar.  Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan protein (lipoprotein) serta bersifat semipermeabel.Tidak semua zat bisa masuk ke sel karena diseleksi oleh membran sel.
  1. Sitoplasma
Sitoplasma adalah l arutan yang berada di antara membran sel dan inti sel. Sitoplasma mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan.
Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel. Organel-organel ini adalah: 1) Mit okondria berfungsi untuk respirasi atau pernapasan sel. 2) Badan golgi berfungsi dalam proses ekskresi sel. 3) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 4) Lisosom berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna makanan. 5) Sentrosom berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom saat pembelahan sel. Terdapat pada sel hewan dan manusia. 6) Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme. Biasanya terdapat pada sel tumbuhan. 7) Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada yang mengandung zat warna dan ada yang tidak.Plastida yang mengandung zat hijau daun disebut kloroplas.
  1. Inti Sel
Inti sel disebut  juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan plasma inti atau nukleoplasma.Di dalam plasma inti terdapat benang-benang krosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan.Inti sel berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel.
  1. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda.
  1. Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan bermacam-macam, yaitu:
1) Jaringan meristem Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah. Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar serta pada kambium (ikatan pembuluh).
2) Jaringan epidermis Jaringan ini terletak pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. 3) Jaringan parenkim
3) Jaringan parenkim merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena itu, jaringan parenkim terdapat hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4) Jaringan pengokoh Jaringan pengokoh berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di akar, batang, daun, dan buah.Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim.
5) Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem. Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun.Sedangkan, floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh tubuh tanaman.
6) Jaringan endodermis Jaringan ini terdapat pada akar dan batang.
b. Jaringan pada Hewan
Jaringan p ada h ewan sama dengan jaringan pada manusia, yaitu:
1) Jaringan epitel
Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya.Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu epitel berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak.Epitel lapisan tunggal, contohnya epitel pipih se lapis terdapat pada alveoli.Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.
2) Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi: a) j aringan ikat berfungsi memperkuat tubuh dan sebagai penghubung antarjaringan. b) Jaringan tulang berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3)      Jaringan otot
Jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak aktif.Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
4) Jar ingan darah
Jaringan darah berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit.Sel darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan trombosit.
5) Jaringan saraf
Jaringan ini berfungsi untuk menghantarkan rangsangan atau impuls.Jaringan ini terdiri atas sel-sel saraf (neuron).  Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.
  1. Organ
Jaringan yang m emiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk organ. Organ pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, bunga, biji dan buah.Organ-organ ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Organ pada manusia dan hewan adalah mata, hidung, telinga, usus, dan lain lain.
  1. Sistem Organ
Sistem organ a dalah kumpulan dari organ-organ yang saling bekerja sama membentuk suatu sistem. Contoh sistem organ adalah sistem pernapasan yang terbentuk dari organ hidung, paru-paru, bronkus, dan tenggorokan.
  1. Individu
Semua sistem organ akan bekerja sama untuk melakukan fungsi hidup atau proses kehidupan dan membentuk organisme. Sistem organ ini saling mempengaruhi sistem organ yang lain. Jika satu sistem organ rusak akan mengganggu sistem organ yang lain.

Keanekaragaman makhluk hidup tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetis dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketiga  keanekaragaman ini saling kait-mengkait dan tidak terpisahkan, maka dipandang sebagai satu keseluruhan (totalitas) yaitu keanekaragaman makhluk hidup.

Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan adanya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem.

a. Keanekaragaman jenis
Manusia dalam mengenal adanya keanekaragaman makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati dan juga mungkin tingkah laku, penampilannya, makanannya dan cara perkembangbiakannya, habitatnya serta  interaksinya dengan makhluk lain.
Pada tumbuhan yang dapat diamati misalnya tempat tumbuhnya, batangnya, daunnya, bunganya, serangga yang mengunjunginya serta burung yang bersarang di dalamnya.

b. Keanekaragaman genetis/gen/genetika
Setiap populasi mempunyai sifat genetik tertentu. Individu-individu sejenis ini mempunyai kerangka dasar komponen genetis yang sama (kromosomnya sama tetapi memiliki komponen faktor keturunan yang berbeda).
Misal :     rasa manis dan asam pada mangga
                warna kuning, merah dan putih pada biji jagung
Keanekaragaman gen menentukan keanekaragaman jenis individu, meski jenisnya sama tetapi memiliki gen yang tidak sama bila dibandingkan dengan individu lain dalam kelompok tersebut.

c. Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem merupakan satu kesatuan lingkungan yang melibatkan faktor biotik (makhluk hidup) dan faktor abiotik (mineral, udara, air, tanah dll.) yang  berinteraksi satu sama lain. Indonesia memiliki makhluk hidup yang bervariasi, sehingga ekosistem yang terbentuk juga beragam.
Misal :
- ekosistem bahari
- ekosistem hutan bakau
- ekosistem hutan rawa air tawar
- ekosistem danau
- ekosistem pertanian.



2.2 Karakteristik Makhluk hidup
            Makhluk hidup memiliki karakteristik umum:
·         Organisasi. Makhluk hidup menunjukkan tingkat organisasi yang besar, organisme multiseluler dapat dibagi menjadi sel-sel dan sel-sel dibagi menjadi organela-organela selanjutnya organela dibagi menjadi molekul-molekul.
Homeostatis. Homeostasis adalah keadaan pemeliharaan lingkungan internal dalam keadaan tetap (dinamik) yaitu suhu, pH, konsentrasi air dan sebagainya. Kebanyakan metabolisme energi tubuh bertujuan menjaga batas homeostatis. Jika kita sakit dalam waktu yang lama, peningkatan suhu akan merusak organ dan merusak fungsi fisiologis tubuh. Homeostatis dijaga agar fungsi-fungsi fisiologis dan metabolisme dapat berjalan dengan baik.
·         Adaptasi. Makhluk hidup berusaha untuk dapat bertahan hidup. Charles Darwin dalam teori evolusinya menyatakan makhluk hidup berupaya untuk beradaptasi dengan lingkungannya untuk tetap hidup.
·         Reproduksi dan Hereditas. Semua sel berasal dari sel-sel sebelumnya. Adanya sel-sel baru dengan cara reproduksi. Reproduksi dapat dibagi menjadi dua yaitu aseksual (tanpa rekombinasi materi genetik) dan seksual (terjadi rekombinasi materi genetik).
·         Pertumbuhan dan Perkembangan. Sejak sel tunggal bertumbuh, ketika sel terbentuk melalui pembelahan, sel-sel itu berukuran kecil dan akan bertumbuh dan berkembang mencapai tahap kematangan sel. Organisasi multiseluler melewati proses yang rumit mencakup proses diferensiasi dan organogenesis (karena memiliki banyak sel yang berkembang).
·         Perolehan energi dan pelepasan. Sumber energi untuk tetap bertahan hidup adalah memperoleh energi (melalui cahaya matahari, komponen inorganik atau organisme lain) dan melepaskan energi yang didapat untuk proses pembentukan ATP (adenosine triphosphate) sebagai energi untuk aktivitas seluler.
·         Deteksi dan Respons. Untuk menimbulkan stimulus (eksternal dan internal).
·         Interaksi. Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya sebaik mungkin. Organisme mendapatkan materi dan energi dari lingkungan atau dari organisme lain. Terdapat banyak tipe-tipe simbiosis (interaksi organisme dengan organisme lain).


2.3 Tingkatan Organisasi Kehidupan

Ø  Biosfer adalah keseluruhan makhluk hidup dan lingkungannya.
Ø  Ekosistem adalah interaksi antara kelompok kecil organisme satu dengan lainnya dan dengan lingkungan hidupnya.
Ø  Komunitas adalah hubungan antara kelompok species yang berbeda.
Ø  Populasi adalah kelompok individu sejenis yang ada pada area geografis terbatas.
Ø  Species adalah kelompok individu sejenis yang dapat melakukan perkawinan secara fertil.
Ø  Individu adalah satu atau lebih sel ditandai oleh susunan DNA yang spesifik.
Ø  Sistem organ ada pada organisme multiseluler. Kelompok sel, jaringan dan organ yang bekerja pada fungsi yang spesifik.
Ø  Organ (pada organisme multiseluler). Kelompok sel-sel atau jaringan yang membentuk satu fungsi bagi tubuh.
Ø  Jaringan (pada organisme multiseluler). Kelompok sel yang menunjukkan fungsi spesifik.
Ø  Sel adalah unit dasar semua makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi genetik (DNA dan RNA), membutuhkan energi kimia dan sebagainya.
Ø  Organela adalah subunit dari sel. Organela memiliki fungsi spesifik dalam sel sebagai suatu sistem.
Ø  Molekul, atom dan partikel subatomik merupakan tingkat dasar fungsional dalam biokimia.


2.4 Klasifikasi
Ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhlik hidup dikatakan makin jauh kekerabatannya.
Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati penggunaan sederet takson yang disusun dari yang beranggota besar (sedikit persamaan ciri) ke yang beranggotakan kecil (banyak persamaan ciri). Untuk setiap katagori atau tingkat takson diberi nama tertentu, yaitu :
- dunia                     : regnum/ kingdom/ kerajaan
- devisi/ filum          : devisio/ phyllum
- kelas                      : classis
- bangsa                   : ordo
- suku/ famili           : famillia
- marga                    : genus
- jenis                      : species

Para ahli dulu membagi makhluk hidup menjadi 2 dunia, yaitu  dunia tumbuhan dan dunia hewan. Sekarang ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi 5 dunia, yaitu dunia monera, protista, fungi, plantae (tumbuhan) dan animalia.
Ad.1.   Monera
Organisme bersel satu dan bersifat prokaryotik (tidak berselaput inti).
Contoh : bacteri dan algae biru
ad.2.   Protista
Organisme bersel satu yang bersifat eukaryotik (sudah berselaput inti).
Contoh : protozoa, algae, jamur yang bersel satu
ad.3.   Fungi (jamur)
Organisme yang tubuhnya terbentuk dari benang-benang hifa.
Contoh : mycota dan eumycota
ad.4.   Plantae (tumbuhan)
Merupakan organisme multiselluler dan bersifat eukaryotik, dinding sel terbuat dari selulosa, mempunyai kloroplas.
Contoh :        - Algae (ganggang)
                             - Bryophyta (lumut)
                             - Pteridophyta (tumbuhan paku)
                             - Spermatophyta (tumbuhan biji)       
          
ad.5.   Animalia (hewan)
Merupakan organisme multiseluler dan bersifat heterotop dan dapat bergerak/ berpindah tempat.
Contoh :  Jellyfish, katak, simpanse




2.5 Sistem Klasifikasi
Terdiri dari :
a.       Sistem artifisial (buatan)  
Dasar klasifikasi yang menggunakan sifaf-sifat morfologi terutama alat reproduksi, habitat atau perawakan.
Misal : tanaman pohon, perdu, herba, semak, gulma atau liana.
b.     Sistem alam
Dasar klasifikasi yang digunakan adalah banyak sedikitnya persamaan, terutama persamaan sifat morfologi.
Misal :
sapi, buaya, gajah, kuda termasuk hewan berkaki empat
padi, gandum, jewawut termasuk tumbuhan berbulir
c.     Sistem filogenetik
Dasar klasifikasi yang digunakan adalah urutan perkembangan serta jauh dekatnya kekerabatan antar takson, selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan anatominya.


2.6 Tatanama Binner
Tatanama binner/ dwi tatanama/ binomial  nomenklatur  adalah  pemberian nama makhluk hidup dengan menggunakan dua kata yang dilatinkan yang dipelopori oleh Carolus Linnaeus (1707 -1778).
Cara-caranya :
1. Untuk nama species (jenis) :
- nama species terdiri dari dua kata tunggal yang dilatinkan.
     - kata depan menunjukkan nama marga, kata belakang menunjukkan nama spesies.
- nama marga mulai ditulis dengan huruf besar, sedang nama species dimulai dengan huruf kecil.
     - nama marga dan jenis digarisbawahi secara terputus atau dicetak miring.
        contoh :   Rhinoceros sondaicus (badak jawa)
                        Havea brasikensis  (karet)
                        Elephas indicus (gajah)
                        Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu)
                        Felis maniculata-domestika (kucing jinak)
2.   Untuk nama famili (suku) :
Nama suku diambil dari nama marga yang bersangkutan.
- Untuk tumbuhan :
  nama marga + akhiran aceae
  contoh :- Solamum lycopersicum (tomat)
                 Solanum + aceae Ã    fam: Solanaceae
               - Marchantia polymorpha (lumut hati)
                 Marchantia + aceae Ã  fam: Marchantiaceae
- Untuk hewan :
  nama marga + akhiran idae
  contoh : - Felis tigris (harimau india)
                  Felis + idae Ã  fam: Felidae (kucing)
                - Columba livea (merpati)
                  Columba + idae Ã  fam: Columbidae
3.      Untuk nama ordo (bangsa) :
Nama ordo umumnya diambil dari nama marga yang bersangkutan.
- Untuk tumbuhan :
  nama marga + akhiran ales
  contoh : - Sphagnum fimbriatum (lumut gambut)
                          Sphagnum + ales  Ã  ordo: Sphagnales
- Untuk hewan :
nama marga + akhiran iformis
  contoh : - Columba livea (merpati)
                           Columba + iformis Ã  ordo: Columbiiformis  

2.7 Klasifikasi  Tumbuhan
a). Devisi Algae (ganggang)
Uniseluller  atau multiseluller, hidup berkoloni, tubuh berupa lembaran (filamen).
Algae terdiri dari 4 kelas :
- Rhodophyta (alga merah)
- Phaeophyta (alga perang / coklat)
- Chlorophyta (algae hijau)
- Chrysophyta (algae keemasan)
b). Devisi Bryophyta (lumut)
Terdiri dari 2 kelas :
- Hepaticae (lumut hati)
berklorofil, daun sederhana, batang sederhana, belum ber-akar yang sebenarnya (rhizoid)    atau belum dapat dibedakan akar batang dan daun.
Contoh :           Marchantia polymorpha
                           Marchantia geminata
                           Reobulia hemispherica
- Musci (lumut daun)
jelas batang dan daun tetapi akar belum sempurna (rhizoid).
Contoh :           Spagnum fimbriatum
                           Pogonatum cirrhatum
c). Devisi Pteridophyta (tumbuhan paku)
sudah dapat dibedakan akar, batang, daun serta sudah memiliki sistem pembuluh.
Terdiri dari 4 kelas :
1.      Psiophytinae  
    contoh :          Psilotum nodum
2.      Equisetinae (paku ekor kuda)
    contoh :          Equisetum debile (paku ekor kuda)
3.      Lycopodinae (paku kawat)
    contoh :          Lycopodium clavatum
                           Lycopodium cernuum
                           Selaginella willdonovii
4. Filicinae (paku sejati)
  contoh :         Gleichenia linearis (paku resam)
                           Asplenium nidus (paku sarang burung)
                           Adiatum cuneatum (suplir)
                           Platycerium bifurcatum (p. tanduk rusa)
                                Marsilea crenata (semanggi)
 d.)   Devisi Spermatophyta (tumbuhan biji)
Terdapat adanya bunga, menghasilkan biji sebagai sebagai alat perkembangbiakan, alat kelamin jantan dan betina terpisah.
Terdiri dari 2 sub devisi :
1.      Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Berakar tunggang, akar batang berkambium, terjadi pembuah-an tunggal.
Terdiri dari 4 kelas :
- Pteridospermae (paku biji), sudah punah
- Cycadinae
   contoh :     Cycas rumphii (pakis haji)
- Coniferae
   contoh :     Agathis alba (damar)
                     Pinus merkusi (pinus/tusam)
                     Casuarina sp (Cemara)
- Gnetinae
   contoh :     Gnetum gnemon (melinjo)
2.    Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Memiliki bunga yang  sesungguhnya,  bakal biji tidak terlihat karena  terlindung dalam bakal buah atau putik, terjadi pembuahan ganda.
Terdiri dari 2 kelas :
-    Dicotylae (berkeping dua) :
Berbiji tertutup, berakar tunggang, bercabang banyak, daun pada batang tersebar, tulang daun menyirip atau menjari, berkambium, bagian bunga berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya.
     Contoh :
                   - Manihot utilisima ( ketela pohon)
                   - Fiscus benyamina (beringin)
                   - Vigna sinensis (kacang panjang)
                   - Arachis hypogeae (kacang tanah)
                   - Tamarandus indica (asem)
                   - Tectona grandis (jati)
                   - Citrus nobilis (jeruk keprok)
                   - Artocarpus integra (nangka)
                   - Gossypium herbaceum (kapas)
                   - Eugenia malacensis (jambu bol/mete)
                   - Psidium guajava (jambu biji)
                   - Solanum tuberosum (kentang)
-    Monocotylae ( berkeping satu) :
berakar serabut, ruas batang nyata, tulang daun sejajar atau melengkung, tidak berkambium, bagian bunga 3 atau kelipatnnya.
Contoh :
Oryza sativa (padi)
Curcuma domestica (kunyit)
Musa paradisiaca (pisang)
Cocos nucifera (kelapa)
Zea mays (jagung)
Zingiber officinale (jahe)
Alpinia galanga (laos)
Colocasia esculenta (tales)
Triticum sativum (gandum)
Saccharum offinarum (tebu)
Allium cepa (bawang merah)

Contoh :
·         Klasifikasi Pisang (Musa paradisiaca)
   Dunia              : Plantae
   Devisi             : Spermatophyta
   Sub.devisi       : Angiospermae
   Kelas               : Monocotylae
   Bangsa            : Musales
   Suku                : Musaceae
   Marga             : Musa
   Jenis                : Musa paradisiaca

·         Klasifikasi Waru (Hibiscus tiliaceus)
   Dunia              : Plantae
   Devisi             : Spermatophyta
   Sub.devisi       : Angiospermae
   Kelas               : Dicotylae
   Bangsa            : Malvales
   Suku                : Malvaceae
   Marga             : Hibiscus
   Jenis                : Hibiscus tiliaceus
·         Klasifikasi Kapuk randu (Ceiba petandra)
   Devisio           : Spermatophyta
   Sub.devisio     : Angiospermae
   Classis            : Dicotylae
   Ordo               : Malvales
   Famillia           : Bombaceae
   Genus             : Ceiba
   Species            : Ceiba petandra
·         Klasifikasi Padi (Oryza sativa)
   Devisio           : Spermatophyta
   Sub.devisio     : Angiospermae
   Classis            : Monocotylae
   Ordo               : Poales (Glumiflorae)
   Famillia           : Poaceae
   Genus             : Oryza
   Species            : Oryza sativa   




2.8 Klasifikasi Hewan
Terdiri dari 10 filum :
- Filum Protozoa (hewan pertama)
- Filum Porifera (hewan berpori)
- Filum Coelenterata (hewan berongga)
- Filum Platyhelminthes (cacing pipih)
- Filum Nemathelminthes (cacing gilig)
- Filum Annelida (cacing cincin/ gelang)
- Filum Mollusca ( hewan bertubuh lunak)
- Filum Arthropoda (hewan berbuku-buku)
- Filum Echinodermata (hewan berkulit duri)
- Filum Chordata (hewan yang memiliki tali sumbu tubuh)
   Chordata terdiri dari 2 sub filum :
§  Protochordata (hewan yang memiliki notochordata)
            contoh : Amfioxus
§  Vertebrata (hewan yang bertulang belakang)
Terdiri dari 5 kelas :
  - Pisces
  - Amphibia
  - Reptilia
  - Aves
  - Mamalia

Contoh :
·         Klasifikasi Manusia (Homo sapiens)
   Dunia              : Animalia
   Filum              : Chordata
   Sub.Filum       : Vertebrata
   Kelas               : Mamalia
   Bangsa            : Primata
   Suku                : Hominidae
   Marga              : Homo
   Jenis                : Homo sapiens
·         Klasifikasi Harimau india (Felis tigris)
   Regnum           : Animalia
   Phyllum          : Chordata
   Sub.Phyllum   : Vertebrata
   Classis            : Mamalia
   Ordo               : Carnivora
   Famillia           : Felidae
   Genus             : Felis
   Species            : Felis tigris


Tidak ada komentar:

Posting Komentar