Sahabat ...
di saat kita nikmati kebersamaan banyak hal yang terlewat kan begitu saja
keceriaan, canda dan tawa semuanya mengalir begitu saja
waktu yang tersisah seolah tak mampu menampung nya dan waktu yang sangatlah singkat membuat ku teringat kepada mu sahabat ..
Semua kenangan - kenangan itu tak terasa ,pergi meninggalkan segala kegembiraan
serta canda dan tawa mu satu persatu hilang sekejap mata
ada beribu senyum saat terlintas memory yang dulu kala
Sahabat ...
semua yang pernah kita jalani hari demi hari , waktu demi waktu telah kita lalui semuanya.
Banyak hal yg pernah terjadi karena itulah jalan hidup yang kita miliki
kadang benci, kesal ,dan kecewa serta rasa senang dan sayang
sungguh luar biasa , apa yang telah kita lalui bersama ..
Ya Tuhan ...
jagalah dan lindungilah
sahabat-sahabat ku
karena mereka adalah sahabat terbaiku selamanya
media pembelajaran
Sabtu, 13 Juli 2013
Jumat, 12 Juli 2013
Kesehatan itu penting
Kesehatan sangatlah penting bagi manusia pada saat ini.
Banyak orang yang lupa untuk menjaga kesehatan meraka dikarenakan
mereka begitu sibuk dengan rutinitas mereka sehari- hari diluar rumah.
Mereka hampir tidak sempat melakukan hal – hal yang baik bagi kesehatan
mereka semua, contohnya : berolahraga, mengkonsumsi banyak serat yang
cukup, mengkonsumsi air putih, memakan makanan yang sehat dan istirahat
yang cukup. Padahal kita ketahui hal- hal tersebut tidaklah sulit
dilakukan ditengah kesibukan kita, aslakan kita mau untuk melakukanya.
Melakukan olahraga yang teratur dapat membuat badan kita menjadi sehat dan bugar.
Olahraga akan membuat badan kita menjadi bergerak dan mengakibatkan
keluar keringat dari tubuh kita, racun- racun yang berada dalam tubuh
kita akan keluar dengan bantuan olahraga. Sangat disesalkan karena
banyak orang yang malas melakukan olahraga, mereka beralasan lelah
setelah melakukan kegiatan seharian, mereka hanya menghabiskan sisa
waktu untuk bersantai dan tidur. Kalau saja mereka mau meluangkan
waktunya sedikit saja untuk berolahraga, jantung, paru –paru an otot
mereka akan menjadi kuat dan lemak – lemak dalam tubuh kita akan
berkurang, setidaknya lakukanlah olahraga kecil seperti lari – lari
kecil selama 30 menit 1 minggu 2 kali tubuh kita akan menjadi sehat dan
bugar.
Mengkonsumsi makanan berserat secara rutin dapat memperlancar pencernaan kita. Serat
makanan adalah komponen dalam makanan yang tidak tercena secara
enzimatik menjadi bagian yang diserap disaluran pencernaan. Serat alami
terdapat dalm tanaman. Para ahli gizi banyak memberikan saran untuk mengkonsumsi makanan
yang mengandung serat yang tinggi untuk memepertahankan stamina dlam
menjalankan aktivitas sehari- hari .kita dapat memeperoleh makanan yang
berserat dari kelompok kacang- kacangan.
Menerapkan pola makanan yang sehat pada sehari- hari adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan kita.
Pertama kita harus memakanan makanan dengan gizi yang seimbang dan
nutrisi yang baik bagi tubuh kita. Jenis makanan yang mengandung nutrisi
antara lain : padi- padian, buah- buahan, sayuran, daging- dagingan dan
susu sebagai pelengkap. Sangat disesalkan karena kesibukan yang
berlebih kita jarang mengisi tubuh kita dengan makanan yang bernutrisi
baik, karena tubuh kita akan menjadi sehat kalau kita mau bersusah payah
sedikit.
Istirahat yang cukup merupakan salah satu cara untuk menjaga tubuh kita agar menjadi segar.
Terlalu banyak pekerjaan membuat kita engan untuk berisitirahat dengan
cukup,terkadang kita masih mengunakan waktu istirahat kita untuk
melakukan aktifitas yang belum kita selesaikan pada hari itu. Kita
terlalu sering melakukan istirahat dengan cara yang tidak benar,
terkadang kita juga mekalukannya dengan berlebihan akibatnya ketika
keesokan harinya kita melakukan kegiatan yang baru tbuh kita tidak
merasakan segar dan terasa sangat lemah, oleh karena itu kita harus
melakukan istirahat dengan porsi yang cukup.
Minum banyak air putih dapat membuat tubuh kita menjadi sehat.
Kita diwajibkan untuk mengkonsumsi air putih minimal 2 liter sehari
atau sekitar 8 gelas kecil per hari, karena air sebanyak itu digunakan
untuk menganti cairan yang keluar dari tubuh contohnya : air seni dan
keringat.
Menjaga kesehatan kita agar tubuh menjadi sehat tidaklah sulit yang paling penting adalah niat untuk mau menjaga kesehatan kita.
Makhluk hidup dan Lingkungan
klasifikasi Makhluk hidup adalah
pengelompokan makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama, dimasukkan
ke dalam satu kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan
sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga
akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda.
Pengelompokkan hasil
klasifikasi pada tingkat tingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda
disebut taksonomi.
1. Tujuan dan manfaat
klasifikasi
sebagai berikut :
a. menyederhanakan objek
studi agar mudah dipelajari.
b. mendeskripsikan ciri-ciri
makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis.
c. mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya.
d. mengetahui hubungan kekerabatan.
Manfaat dari klasifikasi
adalah sebagai berikut :
a. Pengklasifikasian melalui
pengelompokkan dapat memudahkan dalam mempelajari organisme yang beraneka
ragam.
b. Klasifikasi dapat
digunakan untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan antara organisme satu
dengan lainnya.
2. Tahapan klasifikasi
a. Pengamatan sifat makhluk
hidup.
Pengamatan
merupakan proses awal klasifikasi, yang dilakukan dalam proses ini adalah
melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup yang lainnya.
Mengamati dan mengelompokkan berdasarkan tingkah laku, bentuk morfologi,
anatomi, dan fisiologi.
b. Pengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan pada ciri yang diamati.
Hasil
pengamatan kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup. Dasar
pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk
hidup yang diamati.
c. Pemberian nama makhluk
hidup.
Pemberian
nama makhluk hidup merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Ada berbagai
sistem penamaan makhluk hidup, antara lain pemberian nama dengan sistem tata
nama ganda (binomial nomenclature).
3. Sistem klasifikasi
Berdasarkan kriteria yang
digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu
sistem buatan, sistem alami, dan sistem filogenik.
a. Sistem buatan
Sistem
klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk
hidup. Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus (1707-1778).
Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan
penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).
Misalnya,
pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan
tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup
di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang digunakan sebagai
bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan.
b. Sistem alami
Klasifikasi
makhluk hidup yang menggunakan system alami menghendaki terbentuknya takson
yang alami. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM.
Klasifikasi ini didasarkan pada sistem alami, artinya suatu pengelompokan yang
didasarkan pada ciri morfologi/ bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk
takson-takson yang alami.
Misalnya
hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan sebagainya. Pada
tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dan
sebagainya.
c. Sistem filogenik
Sistem
klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara
takson yang satu dan yang lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup
(filogenik), diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859). Makin dekat hubungan
kekerabatan maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson.
Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh
hubungan kekerabatannya.
Misalnya,
gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orangutan dibandingkan dengan manusia.
Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat,
terutama ilmu pengetahuan tentang kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.
1.
EKOSISTEM DARAT (TERRESTRIAL)
Ekosistem darat yang
memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma.
Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan
ketinggian letak dari permukaan laut. Berdasarkan posisi geografis, iklim,
garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut bioma dibedakan antara
lain sebagai berikut.
a. Bioma Gurun
Bioma yang terletak
dibelahan bumi sekitar 20°-30° lintang utara dan lintang selatan atau di daerah
tropika yang berbatasan dengan bioma padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun antara lain
sebagai berikut.
Curah hujan rendah,
yaitu 25 cm pertahun.
Pancaran matahari
sangat terik, penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai 40°C pada
musim panas.
Perbedaan suhu siang dan malam
hari sangat besar.
Vegetasi di daerah
gurun di dominasi oleh tanaman kaktus, sukulen, dan berbagai belukar akasia
yang berduri.
Hewan yang
menghuni daerah gurun. Umumnya adalah serangga, hewan pengerat, ulat dan kadal.
Contoh bioma gurun adalah Gurun Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun
Anzo Borrega di Amerika.
b. Bioma Padang
Rumput
Bioma padang rumput terbentang
dari daerah tropika sampai ke sub tropika. Ciri-ciri bioma padang rumput antara lain sebagai berikut.
1)
Curah hujan 25 - 50 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
2)
Vegetasi yang mendominasi adala rerumputan. Rumput yang hidup di bioma padang rumput yang
relative basah. Ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput Bluestem
dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput kering, ukurannya
pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.
3)
Hewannya adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular,
rodentia, belalang dan burung.
Contoh bioma padang rumput antara lain Amerika Utara,
Rusia, Afrika Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa).
c. Bioma Hutan Gugur
Pada umumnya terdapat
di sekitar wilayah subtropik yang mengalami pergantian musim panas dan dingin.
Hutan gugur juga terdapat diberbagai pegunungan di daerah tropis.
Ciri-ciri bioma hutan gugur
adalah sebagai berikut:
1) Curah hujan sedang,
yaitu 75 -150 cm per tahun.
2) Mengalami 4 musim,
yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
3) Tumbuhannya mempunyai
menggugurkan daunnya pada musim gugur.
4) Vegetasinya adalah
pohon Maple, Oak, Beech, dan Elm.
5) Hewan yang menghuni
pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk.
Contoh bioma hutan gugur adala
Kanada, Amerika, Eropa dan Asia.
d. Hutan Hujan
Tropis
Bioma ini terdapat di
wilayah khatulistiwa dengan temperature yang tinggi sekitar 25°C. Ciri-ciri
hutan hujan tropis antara lain sebagai berikut.
1)
Curah hujan bioma hutan hujan tropis cukup tinggi, yatu sekitar 200-225 cm per
tahun.
2)
Tumbuhannya tinggi dan rimbun membentuk tudung yang menyebabkan dasar hutan
menjadi gelap dan basah.
3)
Tumbuhan khas, ialah liana dan epifit.
Contoh liana adalah rotan
sedangkan epifit adalah anggrek.
4)
Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis,
misalnya jati, meranti, konifer, dan keruing.
5)
Hewannya didominasi oleh aneka kera, babi hutan, burung, kucing hutan, bajing
(tupai) dan harimau.
Contoh bioma hutan hujan
tropisnya adalah hutan di Indonesia,
Malaysia,
Filipina, Papua, dan Brasil.
e. Bioma Taiga
Bioma ini terdapat di
wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan tropis. Ciri-ciri bioma
taiga adalah sebagai berikut.
1)
Curah hujan sekitar 35 cm per tahun.
2)
Bioma yang biasanya hanya terdiri dari satu spesies pohon, yaitu conifer
(pinus).
3)
Masa pertumbuhan flora pada musim panas antara 3 sampai 6 bulan.
4)
Suhu di musim dingin sangat rendah, dan mengalami musim dingin yang panjang.
5)
Vegetasinya Sprice (Picca), Alder (Alaus), Birch (Berula) dan Junipce
(Juniperus).
6)
Hewannya antara lain moose, beruang hitam, serigala dan morten.
Contoh bioma taiga terdapat di
Amerika Utara dan dataran tinggi diberbagai wilayah
f. Bioma Tundra
Bioma ini terdapat di
belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara yang disebut Tundra artik dan
di puncak gunung disebut Tundra alpin. Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai
berikut.
1)
Curah hujan sekitar 10 cm per tahun.
2)
Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang panjang dan gelap serta musim
panas yang panjang dan terang terus menerus.
3)
Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.
4)
Tumbuhan semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa
pertumbuhan yang pendek.
5)
Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu
6)
Hewannya Muskox, rusa kutub, kelinci,serigala, rusa dan domba.
2. KELOMPOK EKOSISTEM
PERAIRAN (AKUATIK)
Ekosistem perairan
terdiri dari ekosistem air tawar dan ekosistem laut. Ekosistem air tawar
contohnya meliputi kolam, sungai, danau, rawa, rawa gambut. Sedangkan,
ekosistem laut misalnya hutan bakau, rawa payau, estuari, pantai berpasir,
pantai berbatu, laut dangkal dan laut dalam. Berdasarkan cara hidup organisme
pada ekosistem perairan dibedakan menjadi lima,
antara lain sebagai berikut.
a.
Bentos, yaitu organisme yang hidupnya merangkak di dasar perairan, misalnya
ketam dan cacing air.
b.
Nekton, yaitu organisme yang hidupnya bebas berenang secara aktif bergerak
kesana kemari, misalnya ikan.
c.
Neuston, yaitu organisme yang hidupnya di permukaan perairan, misalnya eceng
gondok, kiambang, dan laba-laba air.
d.
Plankton, yaitu organisme yang hidupnya melayang-layang mengikuti arus air
bergantung intensitas cahaya, misalnya alga.
e.
Perifiton, yaitu organisme yang hidupnya menempel pada benda-benda yang ada di
lingkungan air, misalnya lumut dan alga.
A.
Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar umumnya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1)
Salinitas (kadar garam) rendah, umumnya lebih rendah daripada kadar garam
plasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
2)
Kondisi lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
3)
Variasi suhu antara permukaan dan dasar sangat rendah, relative sama.
4)
Penetrasi cahaya di perairan kurang.
Secara fisik dan
biologi, ekosistem air tawar merupakan perantara ekosistem darat dan ekosistem
laut. Organisme laut yang pindah ke lingkungan air tawar, ada yang beradaptasi
terhadap lingkungan payau, yaitu di muara sungai, ada yang sepanjang hidupnya
pulang balik dari laut ke air tawar, ada pula yang menyesuaikan diri hidup di
antara air tawar dan darat, yaitu pada daerah tepi sungai, kolam, dan tempat
lembab. Berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya ekosistem air tawar
dikelompokkan menjadi litoral, limnetik, dan profundal.
Berdasarkan aliran
airnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem lotik yang airnya mengalir,
misalnya sungai. Dan ekosistem lentik yang airnya tidak mengalir misalnya,
danau dan kolam. Adaptasi organisme yang hidup di air tawar untuk mengatasi
kadar garam yang lebih rendah adalah dengan mengeluarkan banyak urin, sedikit
minum karena air diabsorbsi lewat kulit secara osmosis, dan garam mineral
diabsorbsi melalui insang.
3. EKOSITEM LAUT
Ekosistem laut
merupakan sistem akuatik terbesar di planet bumi, ukuran dan kerumitannya
menyulitkan kita untuk dapat membicarakannya secara utuh sebagi satu kesatuan.
Akibatnya, dirasa lebih mudah jika membaginya menjadi sub-bagian yang lebiihh
dapat dikelola, selanjutnya masing-masing dapat dibicarakan berdasarkan prinsip
– prinsip ekologi yang menentukan kemampuan daptasi orgaanisasi suat komunitas.
Ekosistem air laut memiliki
ciri-ciri umum sebagai berikut.
1)
Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
2)
NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
3)
Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
4)
Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Laut merupakan
wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi. Wilayah
ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya matahari sangat besar.
Daya tembus cahaya matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi
menjadi dua daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya
matahari, disebut daerah fotik, daerah laut yang gelap gulita, disebut daerah
afotik. Diantara keduanya terdapat daerah remangremang cahaya yang disebut
daerah disfotik.
Berdasarkan jarak
dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona litoral,
neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi: epipelagik,
mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.
Beberapa macam zona litoral,
antara lain sebagai berikut:
a)
Ekosistem estuaria, yaitu terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan
laut. Ciri estuari adalah berair payau dan vegetasi di dominasi oleh tumbuhan
bakau. Berdasarkan salinitasnya estuaria dibedakan menjadi oligohalin yang
berkadar garam rendah (0.5-3%), mesohalin berkadar garam sedang (3-17%), dan
polihalin berkadar garam tinggi di atas 17%.
b)
Ekosistem pantai pasir, merupakan zona litoral yang terkena deburan ombak terus-menerus
dan terpaan cahaya matahariselama 12 jam. Vegetasinya membentuk formasi
prescaprae dan formasi baringtonia, sebagai suatu unit vegetasi yang terbentuk
karena habitatnya dan diberi nama sesuai dengan nama vegetasi yang mendominasi.
Pada
formasi prescaprae didominasi oleh vegetasi Ipomoea pescaprae, tumbuhan lain
yang hidup disini ialah Vigna, Spinifex littorius (rumput angin),Crinum
asiaticum (bakung) dan Euphorbia atoto. Formasi baringtonia didominasi oleh
vegetasi Borringtonia. Tumbuhan lain yang ada antara lain adalah Callophyllum,
Hernandia, Hibiscus tiliaceus, Terminalia dan Erythrina. Hewan pada ekosistem
pantai pasir kebanyakan hidup di dalam pasir, misalnya kepiting kecil.
c)
Ekosistem pantai batu, merupakan daerah pantai yang memiliki air jernih dan
berbatu. Daerah ini banyak dihuni hewan coelenterata, moluska, krustase dan
tumbuhannya adalah alga bersel tunggal, alga hijau, dan alga merah.
Pada ekosistem pantai
batu ini terdapat zona – zona sebagai berikut :
1.
Zona horizontal
Zona ini tersusun
keatas secara tegak lurus mulai dari permukaan pasang-turun terendah sampai
kekondisi daratan yang sebenarnya, zonasi ini mirip dengan pola zonasi yang
terdapat pada gunung,
2.
Zona vertikal
Zona
ini bergantung pada kemiringan permukaan berbatu permukaan berbatu, kisaran
pasang surut, dan keterbukaannya terhadap gerakan ombak. Jika kemiringan batuan
itu landai, maka tiap zona menjadi luas, keadaan keterbukaan yang sama
permukaan tegak lurus, zona yang sama akan menyempit.
3.
Zona midlitoral
Merupakan zona luas batas teratasnya bertepatan dengan batas teritip, sedangkan
batas bawahnya ditempati oleh kelompok yang besar (laminaria dan
lain-lain) yang mencapai penyebaran paling tinggi.
4.
Zona tepi infralitoral
Yang membentang dari
pasang turun terendah sampai kebatas kelompok terbesar, daerah ini merupakan
zona keterbukaan terhadap udara. Daerah ini benar - benar merupakan perluasan
dari zona infralitoral atau yang kita ketahui sebagai daerah sublitoral.
d)
Ekosistem Pantai Berlumpur
Garis batas yang jelas antara pantai berbatu dan
pantai berpasir dapat dengan mudah ditemukan dan didefenisikan, tetapi tidak
demikian hal nya dengan garis batas antara pantai berpasir dengan pantai
berlumpur. Karena sebagai pantai yang lebih terlindung dari gerakan ombak,
keduanya cenderung mempunyai butiran yang lebih halus dan mengakumulasi lebih
banyak bahan organic sehingga menjadi berlumpur. Pantai berlumpur cenderung
untuk mengakumulasi bahan organik, yang berarti bahwa tersedia cukup banyak
makanan yang potensial untuk organisme penghuni pantai , tetapi berlimpahnya
partikel organik yang halus yang mengendap didaratan lumpur juga mempunyai
kemampuan untuk menyumbat permukaan alat pernapasan.
Permukaan pantai berlumpur agak tandus hal ini dapat
dilihat dari sedikitnya organisme yang menempati permukaan daratan lumpur,
tumbuhan termasuk makroalga, misalnya spesies alga merah, ulva, alga hijau.
Berbagain rumput laut seperti genus zostera.
Kelimpahan alga besar ini sering mengalami daur
musiman, umum ditemukan dalam musim panas dan menghilang pada musim dingin.
Daerah lumpur mengandung sejumlah besar bakteri, yang
memakan sejumlah besar bahan organik. Bakteri ini merupakan satu-satunya
organisme yang melimpah yang ditemukan pada pantai berlumpur dan membentuk
biomassa yang berarti. Diantara bakteri dominan yang hidup didaerah ini ada
beberapa jenis yang mampu memanfaatkan energi potensial dari berbagai senyawa
kimia tereduksi yang terdapat dalam jumlah yang melimpah. Bakteri kemodintetik
atau bakteri sulfur ini mendapat energi dari hasi oksidasi dari beberapa
senyawa sulfur yang tereduksi, seperti berbagi sulfida (H2S).
Jenis
ikan yang terdapat pada pantai berlumpur ini ialah bentuk tubuh biasanya pipih
dan memanjang (blennidae, polidhae) atau gepeng (cottidae, cobiessocidae), yang
memungkinkan mereka tinggal di lubang , saluran , celah, atau lekukan untuk
berlindung dari kekeringan dan gerakan ombak.
Sebagian besar memiliki gelembung renang dan sangat
berasosiasi dengan subtrat.
1) Zona laut dangkal (Neritik)
Neritik, yaitu zona
yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai ke dasarnya. Di daerah ini
plankton, nekton dan bentos dapatn hidup dengan baik. Contoh zona laut dangkal
adalah ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di
dasar perairan yang jernih.
Terumbu karang
terbentuk dari kerangka Coelenterata. Organisme yang ada dari Alga, Porifera,
Coelenterata, berbagai jenis ikan dan udang. Selain itu juga terdapat rumput
laut yang secara umum disebut rumput-rumputan laut.rumput laut merupakan
tumbuhan berbungan yang beradaptasi untuk hidup teredam didalam air laut.
Kebanyakan spesies
rumput laut mempunyai morfologi luar yang secara kasar hampir serupa, berdaun
yang panjang, tipis dan mirip pita yang mempunyai saluuran – saluran air ,
serta bentuk pertumbuhannya monopodial. Tumbuhan ini tumbuh dari rizoma
yang merambat.
2) Zona Laut Dalam
Laut dalam gelap gulita kecuali di bagian zona mesopelagik dimana pada waktu
atau kondisi tertentu masih ada sedikit cahaya matahari. Karena wilayah gelap
sepanjang masa atau intensitas cahaya sangat rendah, foto sintesis tidak
mungkin berlangsung. Dengan kata lain tidak aka nada produksi primer dilaut
dalam. Bila disini tampak adanya cahaya, maka cahaya ini dihasilkan melalui
hewan – hewan laut dalam tertentu. Tiadanya cahaya mengakibatkan hewan – hewan
laut dalam harus memiliki indria-indria khusus untuk mendeteksi makanan dan
lawan jenis bagi keperluan reproduksi, serta untuk mempertahankan bermacam
asosiasi intra maupun maupun inter spesies.
Kondisi- kondisi lingkungan hidup laut dalam memaksa organisme penghuninya
untuk mengadakan adaptasi. Karena penelitian terhadap hewan metozoa laut dalam
yang masih hidup dan dalam kondisi alami sangat sulit dilakukan, maka
dewasa ini sedikit bukti langsung salah satu adaptasi yang dapat diamati, pada
hewan – hewan mesopelagik ialah warna. Ikan – ikan mesopelagik khususnya
cenderung warnanya abu-abu keperakan atau hitam kelam(ikan lentera, ikan
gonotosmatid, ikan kapak, euphausiid).
Sebaliknya,
invertebrata mesopelagik berwarna ungu atau merah cerah. Ubur-ubur mesopelagik
misalnya sering kali berwarna ungu kelam, seperti koppepoda dan bermacam udang
(teripang, bintang mengular, krustasea dekapoda, ekinoid,).
3) Zona oseanik
Merupakan wilayah
ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya matahari
sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air
dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan
suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini
banyak ikannya.
A.
Keanekaragaman Makhluk Hidup
Perbedaan makhluk hidup disebabkan bentuk tubuh, susunan tubuh, dan kebiasaan
bertingkah lauku yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut mengakibatkan
makhluk hidup beraneka ragam. Makhluk hidup yang beraneka ragam dapat
dikelompokan berdasarkan kesamaanya. Dasar pikirkanlah dan bandingkanlah dengan
pengalaman kita sehari-hari. Apakah kucing dan anjing dapat kawin dan
mengahsilakan keturunan? Jawabannya tentu tidak. Akan tetapi, jika anjing
dikawinkan dengan sesama anjing maka dapat menghasilkan anak anjing.
Makhluk
hidup atau individu sejenis digolongkan dalam satu spesies. Kelompok manusia
yang merupakan satu spesies disebut Homo sapeiens. Perbedaan yang dijumpai
dalam satu spesies tertentu disebut variasi. Variasi didunia ini tentu sangat
banyak.
B.
Organisasi Kehidupan
1.
Sel
Sel
berasal dari kata cella, yang artinya rongga kecil. Sel merupakan unit
terkecil dari kehidupan yang menyusun tubuh makhluk hidup. Ukuran sel sangat
kecil atau mikroskopis, sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat
yang disebut mikroskop. Sel tersusun atas membran sel, sitoplasma dan
organel-organel.
Bentuk
dan ukuran sel beraneka ragam. Bentuk sel ada yang bulat, bulat panjang,
memanjang, berbentuk segi lima, segi enam, pipih/ berbulu. Pada umumnya makhluk
hidup yang beraneka ragam memiliki struktur sel yang hampir
sama, yaitu tersusun atas membran sel dan protoplasma.
Protoplasma tersusun atas cairan sel (sitoplasma) dan organel-organel. Organel
adalah alat-alat di dalam sel yang mempunyai fungsi khusus. Contoh organel
adalah inti sel, mitokondria, plastida, lisosom, dan retikulum endoplasma.
Organel tidak bisa diamati dengan jelas jika menggunakan mikroskop cahaya.
Perbedaan
|
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
|
Dinding
sel
|
-
|
+
|
Plastida
|
+
|
-
|
Vakuola
|
+(
besar)
|
+
(kecil)
|
Sentrosom
|
+
|
-
|
Kloroplas
|
+
|
-
|
Membran
Sel
|
+
|
-
|
2.
Jaringan
Jaringan
adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan
hanya dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Pada
perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma
membentuk satu sel zigot.
Gbr. Jaringan
meristem pada batang
3.
Organ
Organ
adalah alat tubuh yang memiliki fungsi khusus. Pada manusis misalnya, terdapat
organ penglihat, pembau, pencernaan makanan, peredaran darah, dan pengeluaran.
Organ tersususn atas jaringan-jaringan. Jadi, sekumpulan jaringan bekerja
membentuk organ tubuh. Misalnya, organ sirkulsi tersususn atas jaringan otot
lurik, otot jantung, otot polos, saraf, dan jaringan ikat.
Organ
pada tumbuhan misalnya akar, batang, daun, bunga, dan, buah. Akar merupakan
organ yang penting untuk menegakkan tubuh tumbuhan dan menghisap air serta
mineral dari dal tanah. Jaringan-jaringan penyusun akar dikotil contohnya
antara lain epidermis, parenkima, xilem,floem, empulur, dan kambium.
4.
Sistem Organ
Beberapa
macam organ yang terangkai dan mempunyai fungsi tertentu disebut sistem organ.
Organ tidak dapat berdiri sendiri. Untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja
sama dengan orang lainnya. Sebagai contoh, untuk berfotosintesis, daun
memerlukan bantuan organ akar dan batang. Sistem organ transportasi pada
manusia memerlukan kerja sama antara organ jantung dan pembuluh darah, organ
paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.
Gambar : Sistem organ
pada manusia
5.
Organisme
Bermacam-macam
organ dan sistem organ akan membantuk suatu organisme atau makhluk hidup. Oleh
karena itulah, makhluk hidup biasa jiga di sebut dengan istilah organisme. Agar
organisme dapat melakukan kegiatan hidupnya, organ-organ hidupnya harus lengkap
dan bekerja dengan baik. Organ-organ itu misalnya organ pernafasan, pencernaan,
pengangkutan, penglihatan, pendengaran, saraf, dan perkembangbiakan. Jika salah
satu organ terganggu, maka kerja organ yang lainnya juga terganggu.
Sebagai
contoh, jika mengalami gangguan pada ginjal, urin tidak dapat disaring secara
sempurna. Akibatnya zat-zat sisa dalam urin yang seharusnya dibuang mengalir
lagi keseluruh tubuh melalui peredaran darah. Zat-zat sisa tersebut akan
meracuni sel-sel tubuh. Orang yang demikian dikenal sebagai penderita gagal
ginjal. Jadi, jika salah satu organ terganggu, orang akan mengalami gangguan
kesehatan.
6.
Populasi
Populasi
adalah kumpulan individu yang sejenis, yang terdapat pada daerah tertentu.
Misalnya: populasi sapi, populasi kambing, populasi rusa, dll. Populasi
mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi. Interaksi ini terlihat dalam bentuk
kompetisi untuk mempertahankan diri atau kerjasama untuk mempertahankan jenis.
Berdasarkan aliran energi yang digunakan dalam setiap komunitas, maka setiap
populasi dapat digolongkan kedalam salah satu kelompok berikut ini:
a.
Produsen, yaitu jenis makhluk hidup berhijau daun yang dapat mengubah energi
surya menjadi energi kimia dalam jaringannya.
b.
Konsumen pertama, biasanya disebut juga herbivor, yaitu organisme pemakan
tumbuhan.
c.
Konsumen kedua, karnivor, ciri organisme pemakan herbivor.
d.
Konsumen ketiga, yaitu karnivor pemakan karnivor lainnya. Namun ada organisme
yang secara fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan ketiga misalnya
adalah manusia.
e.
Parasit, yaitu orgaisme yang makanannya adalah makanan yang telah dicerna oleh
organisme lain di tempat dia hidup.
f.
Pemakan bangkai, ialah hewan-hewan yang hidup dari kotoran (faeces) atau
tubuh organisme mati yang sudah membusuk.
g.
Pengurai, ialah cendawan, bakteri dan mikroba yang menguraikan organisme mati
atau sampah organik dan melepaskan zat kimia serta panas ke dalam lingkungannya
untuk diseerap kembali oleh tumbuhan hidup
7.
Komunitas
Komunitas
adalah kumpulan beberapa kelompok organisme yang hidup pada suatu tempat secara
bersamaan. Contohnya: komunitas perairan air tawar, disana terdapat populasi
tumbuhan air, populasi kutu air, kura-kura dan lain-lain.
8.
Ekosistem
Ekosistem
adalah unsur-unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan saling
mempengaruhi lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang
terjadi dalam suatu sistem. Ekosistem dapat dilihat sebagai hasil saling
mempengaruhi antara komponen abiotik dan komonen biotik dalam pengubahan energi
dan materi, karena ekosistem meliputi orgainsme (biotik) dan lingkungan tak
hidup (abiotik)
C.
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah cara para ilmuwan untuk mengelompokkan
makhluk hidup. Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah dengan melihat
dari persamaan dan perbedaan ciri-ciri dan sifat makhluk hidup, yang meliputi
ciri morfologis, anatomis, biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan makhluk
hidup yang sudah menggunakan aturan tertentu disebut sistematika.
Klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari
keanekaragaman hayati. Tujuan dari klasifikasi adalah sebagai berikut.
a. menyederhanakan objek
studi agar mudah dipelajari;
b. mendeskripsikan ciri-ciri
makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis;
c. mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan ciricirinya;
d. mengetahui hubungan kekerabatan
dan sejarah evolusinya.
Adanya klasifikasi makhluk hidup mempunyai manfaat sangat besar
yang langsung dapat dirasakan manusia, yaitu sebagai berikut:
a. Pengklasifikasian melalui
pengelompokkan dapat memudahkan dalam mempelajari organisme yang beraneka
ragam.
b. Klasifikasi dapat digunakan
untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan antara organisme satu dengan
lainnya.
D.
Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Klasifikasi
dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok
makhluk hidup yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk
hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang
dipakai saat ini adalah sistem tata nama biner yang disebut binomial
nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak
Taksonomi.
Pemberian
nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata
yang menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama
ditulis kapital atau huruf besar, dan pada kata kedua ditulis dengan huruf
kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing. Contohnya: Oryza sativa (padi)
dan Gnetum gnemon (melinjo).
Jika
nama makhluk hidup lebih dari dua kata, maka kata kedua harus disatukan atau
diberi tanda penghubung dan ditulis miring. Contohnya, kembang sepatu bisa
ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
Berdasarkan
taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi
beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class
(kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis).
Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling
umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan
makin kecil.
Pada
1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima
kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem
ini banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom ini
didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan.
Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Monera
Ciri-ciri monera
adalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran
inti), dan memiliki reproduksi secara aseksual. Contoh dari monera:
a)
Bakteri
Bakteri memiliki sel
uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki klorofil, namun ada
yang memiliki klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri
sangat kecil, hanya beberapa mikron.
b)
Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria ti dak
semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga
mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di
danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun
di air dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat
digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein).
2.
Protista
Ciri-ciri protista a
dalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau multiseluler (bersel
banyak), dan autotrof atau heterotrof.
a.
Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa).
Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau
pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia.
Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
Flagellata Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di
laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi
(penyebab penyakit surra pada hewan ternak).
Cilliata Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan
rambut getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.
Sporozoa Spor ozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua jenis
sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
b.
Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/
algae). Berikut ini adalah yang termasuk protista yang memiliki
ciri-ciri seper ti tumbuhan (ganggang/algae).
Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel,
mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh:
Euglena.
Pyrophyta Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air
laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel,
dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.
c.
Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur
(fungi).
Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan
sel-sel yang hidup bebas yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan
makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat
pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.
Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari
sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan
aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual
menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh
menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai
parasit).
3.
Fungi
Ciri-cirinya adalah
eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofi l, uniseluler atau
multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual). Fungi
hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan
bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (l ichenes). Reproduksi
secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan, secara
seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang
termasuk ke dalam fungi.
a.
Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
Mempunyai hifa yang tidak bersekat.
Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan
spora.
Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhan atau hewan, ada
juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan
tempe).
b.
Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar).
Mempunyai hifa yang bersekat-sekat.
Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak.
Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan
konidiospora.
Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai
parasit pada hewan atau manusia. Contoh: Saccharo-myces cereviceae (bahan
pembuat minuman beralkohol).
c.
Basidiomycota Ciri-cirinya adalah:
Multiseluler
Hifa bersekat.
Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak
Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang parasit pada tumbuhan
atau manusia.
Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara seksual dengan
menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
d.
Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena
reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan
kecap, tauco).
4.
Plantae
Kingdom plantae atau
tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri eukariotik dan
multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk
menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh,
plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan
Tracheophyta.
Thallophyta
Thallophyta mempunyai
bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan
daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a)
Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler,
dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan
fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara
aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara
gamet jantan dan betina. Algae dibedakan atas 4 kelompok,
yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga
cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
b)
Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap,
mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu
melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami
pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet
(gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh
sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
i. Hepaticeae
(Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara
seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.
ii. Musci
(Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
Tracheophyta
Tumbuhan ya ng
memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar,
batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air
dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan.
Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam
Tracheophyta adalah:
a.
Pterydophyta Mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga.
Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta
telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis,
seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu:
Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda),
dan Pterophyta (paku sejati).
b.
Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang,
akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga
yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet
betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam
biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi menjadi
dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang
sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat
perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus
jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: –
Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba
(damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh:
Ginkgo biloba.
Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati
sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada
Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki
kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal
buah. Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung
lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan). Angiospermae dibagi menjadi
dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
5.
Animalia
Animalia atau hewan
merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif.
Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang, yaitu:
a) Avertebrata
Avertebrata merupakan
kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8
filum, yaitu:
Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler
yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut,
tapi ada juga yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga
pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks
dibanding porifera. Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip
dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat.
Contoh: Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki
rongga tubuh tapi tidak sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki
sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas atau sebagai parasit. Contoh:
Ascaris lumbricoides (cacing perut).
Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan
sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh:
Lumbricus terrestris (cacing tanah).
Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca merupakan kelompok hewan yang
bertubuh lunak, tubuh di lindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang.
Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air tawar, ataupun darat. Contoh:
Achatina fulica (bekicot).
Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat
dibedakan antara kepala, dada, da n perut. Mempunyai rangka luar yang keras
(kutikula). Hidup bebas, parasit, simbiosis. Contoh: Pardosa amenata (jenis
laba-laba).
Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial,
seperti bintang, bulat, pipih. Permukaan tubuh umumnya berkulit duri. Bergerak
menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas atau di perairan laut. Contoh:
Acanthaster sp (bintang laut).
b)
Vertebrata
Kelompok hewan ini
memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan,
pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari
kelamin jantan dan betina. Vertebrata terdiri atas:
Pisces (ikan), contoh: ikan louhan.
Amphibia, contoh: katak.
Reptilia, contoh: komodo.
Aves (burung), contoh: penguin.
Mamalia, contoh: kera.
Langganan:
Postingan (Atom)